Gambar Sampul Seni Budaya · BAB 7 KONSEP TEATER TRADISIONAL
Seni Budaya · BAB 7 KONSEP TEATER TRADISIONAL
Eko Purnomo, dkk

24/08/2021 13:44:34

SMP 8 K 13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Seni Budaya

Kurikulum

2013

86

87

SMP/MTs Kelas VIII

Semeter 2

88

89

Konsep

Teater

Tradisional

Alur Pembelajaran

Setelah mempelajari Bab 7, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan

berkreasi seni teater, yaitu:

1. Mengidentifikasi

bentuk-bentuk

teater

tradisional

Indonesia

2.

Membandingkan bentuk

-bentuk teater tradisional Indonesia

3. Mengidentitifikasikan

sumber

cerita

teater

tradisional

Indonesia

4.

Membaca naskah teater

tradisional Indonesia

5.

Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berl

atih teater

6.

Menunjukkan sikap disiplim dalam berlatih teater

7.

Melakukan olah tubuh,

olah vokal dan olah rasa

8.

Mengkomunikasikan teater tradisional Indonesia

BAB

7

Seni Budaya

Kurikulum

2013

88

89

No.

Jenis

Teater

Asal Daerah

1

2

3

4

5

Teater tradisional merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan yang dilakukan secara

turun temurun. Pada pertunjukan teater tradisional jarang menggunakan naskah secara

tertulis. Pada pemain telah hapal dengan dialog yang akan dilakukan di atas panggung.

Mereka melakukan lokan pertunjukan dari tahun ke tahun sebagai bagian dari kehidupan.

1. Nah sekarang amati beberapa gambar di bawah ini!

2. Setelah melakukan pengamatan isilah lembar pengamatan

sesuai dengan kolom yang disediakan!

1

4

2

5

3

Untuk dapat mengetahui tentang teater tradisional kamu dapat membaca konsep-

konsep di bawah ini dan berlatih membaca naskah teater!

Sumber gambar: Internet

SMP/MTs Kelas VIII

Semeter 2

90

91

A. Konsep

Teater

Tradisional

Salah satu

ciri esensial dari teater tradisional ialah proses

kreatifnya didukung oleh system kebersamaan, tidak ada

penonjolan “Individu” sebagai pencipta “karya”, yang lahir

dan muncul ialah bahwa karya tersebut dilakukan bersama,

semua dikerjakan bersama. Teater tradisonal Indonesia pada

umumnya adalah tidak menggunakan naskah cerita yang

lengkap seperti naskah dalam teater modern, naskah yang ada

hanya garis besar cerita.

Cerita yang akan dimainkan hanya di tuturkan dan di

-

cerita

kan oleh pimpinan rombongan secara

garis besarnya

saja, dan pemain mengembangkannya secara improvisasi.

Hal ini tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangnya. Ke

-

lebihannya adalah memberikan keleluasaan bagi pemain untuk

mengembangkan permainan sebebasnya sesuai dengan ke

-

mampuan improvisasinya, dan menuntut pemain untuk hapal

cerita di luar kepala. Tetapi kelemahannya cerita tidak ter

-

kontrol baik waktu maupun batasan dialog tiap peran. Tanpa

ada

nya naskah, karya seni yang merupakan ekspresi dan ide

seniman tidak dapat terdokumentasikan. Meskipun memainkan

teater tradisional sebaiknya kalian menaskahkan ide-ide cerita

yang dimainkan. Memang pada akhir-akhir ini usaha untuk

me

lakukan penulisan naskah-naskah dari teater tradisonal terus

dilakukan oleh kalangan akademisi dari berbagai perguruan

tinggi.

B. Bentuk-Bentuk

Teater

Tradisonal

Indonesia

Berikut ini akan dipaparkan 5 contoh bentuk pertunjukan

teater tradisional Indonesia. Selanjutnya tugas kalian mencari

lagi bentuk-bentuk pertunjukan teater tradisional yang lain,

terutama yang berkembang disekitar daerah tempat tinggal

kalian.

(Sumber gambar: andrepribumi.blogspot.

com)

Gambar 7.1

pertunjukan teater

Ubrug dari Banten.

(Sumber gambar:Internet)

Gambar 7.2

Pertunjukan Wa

ya

ng Topeng mengambil

cerita Ramaya

na d

an Mahabarata.

1.

Wayang

Orang

Wayang orang adalah bentuk kesenian

tradisional yang multimedia karena ber

ba

-

gai media seni menjadi bagian dari per

tun

-

ju

kan wayang Orang. Contohnya seni sastra

(naskah

/ce

rita), musik (gamelan/tembang),

drama (akting dan dialog), tari (gerakan/

tarian), serta rupa (property/busana/rias).

Game

lan untuk pertunjukan ditabuh oleh

nayaga dan tembang di

nya

nyikan oleh

sinden. Lakon yang dibawakan sekitar kisah

Mahabarata versi Jawa (Ringgit Purwa).

Seni Budaya

Kurikulum

2013

90

91

2.

Ketoprak

Ketoprak adalah teater rakyat yang be

r

-

kembang di daerah Jawa Tengah, Yogya

-

karta dan sekitarnya. Bentuk per

tun

ju

kan

Ketoprak mirip dengan wayang orang.

Keuni

kan

nya juga terletak pada peng

-

gunaan layar belakang dengan ber

ba

gai

gambar sebagai setting, juga peng

gu

-

naan properti seperti ke

leng

kapan rumah

seperti kursi, meja dan perabotan biasa

ha

dir di pentas. Lakon yang dibawakan

merupakan cerita rak

yat, cerita keseharian

dan kisah kepahlawanan. Unsur dage

lan

atau humor masih ada, namun gerakan/

tariannya lebih sederhana dan waktu

petunjukannya lebih singkat.

(Sumber gambar: Internet)

Gambar 7.3

Pertunjukan Ketoprak dengan mengambil

cerita rakyat Jawa Tengah.

(Sumber gambar: vivanews.co.id)

Gambar 7.4

Pertunjukan Ludruk yang mengambil

sumber cerita rakyat Jawa Timur

.

(sumber gambar: Kemdikbud, 2014)

Gambar 7.5

Pertunjukan Lenong Betawi.

3.

Ludruk

Ludruk merupakan

teater rakyat yang

berkembang di daerah Jawa Timur dan se

-

kitar

nya. Pertunjukan ludruk hampir sama

dengan teater ketoprak dari Jawa Tengah,

tetapi yang menjadi keunikan teater Ludruk

tradisional yang asli adalah semua pemainnya

pria, artinya peran wanita pun dimainkan

oleh pria. Ludruk diawali dengan tarian

yang ditarikan sambil bernyanyi dan disebut

tari Ngremo. Kemudian dilanjutkan dengan

cerita yang diselingi dagelan.

4.

Lenong

Betawi

Lenong adalah bentuk teater rakyat yang

paling populer diwilayah Betawi. Teater ini

sudah menggunakan unsur pang

gung, dekor

dan properti yaitu berupa satu meja dan dua

kursi. Lama pertunjukan dapat dilaksanakan

sekitar 3 jam (20.00 - 23. 00 WIB) atau

semalam Suntuk (20.00 - 4.30 WIB).

1) Jenis

Pertunjukan

Lenong

Berdasar

kan

Bahasa

dan

Materi

Cerita

a. Lenong

Dines

yaitu lenong yang mempergunakan dialog

dalam bahasa melayu Tinggi dan cerita yang dibawakan

adalah cerita-cerita hikayat lama, latar belakang cerita

berlangsung di istana - istana dengan tokoh- tokoh seperti

Raja, Pangeran, Puteri Jin-jin dan lain-lain.

SMP/MTs Kelas VIII

Semeter 2

92

93

b. Lenong

Preman

yaitu lenong yang mempergunakan

dialog bahasa betawi sehari-hari juga cerita yang akrab

dengan masalah kehidupan rakyat seperti kehidupan

dilingkungan masyarakat kampung, rumah tangga, dll.

Unsur humor dan lawakan sangat dominan.

2)

Struktur

Pertunjukan

Lenong

a. Pembukaan

Suatu pertunjukan lenong betawi dibuka dengan lagu-

lagu instrumentalia. irama gambang kromong pada pem

-

bukaan berfungsi sebagi pemberitahuan bahwa ditempat

terse

but ada pertunjakan lenong.

b.

Hiburan

Hiburan, setelah instrumentalia dirasa cukup maka per

tun

-

ju

kan dilanjukan dengan hiburan yang diisi dengan pe

m

-

bukaan dan cerita, merupakan pertunjukan nyanyi. Pe

-

nyanyi membawakan lagu-lagu pop betawi dan dang

dut.

Pada saat ini penyanyi meminta saweran dari penonton.

c. Lakon

dan

cerita.

Setelah selesai acara hiburan barulah meningkat pada

ce

rita. Cerita yang dipentaskan ditentukan

oleh sutradara

sekaligus biasanya merangkap pimpinan rombongan.

Pementasan di

bagi dalam beberapa babak, menurut

istilah se

tempat dinamakan drip.

(Sumber gambar: Internet)

Gambar 7.6

Pertunjukan Dul

Muluk dengan Sumber cerita Hikayat Abdul Muluk.

(Sumber gambar: Internet)

Gambar 7.7

Pertunjukan Randai

dengan mengambil sumber cerita Gurindam Bakaba.

5.

Teater

Dul

Muluk

Teater Dul Muluk adalah teater tra

di

sio

-

nal yang ber

kem

bang di daerah Sumatra

selatan dan sekitarnya. Bentuk dan ciri

pementasan Dul Muluk selalu diiringi

dengan musik yang khas seperti; Biola,

gendang melayu, terompet dll. Permainan

ak

ting di

lakukan dengan improvisasi.

Ma

te

ri pokok cerita diam

bil dari hikayat

Abdul Muluk. Musik, tari dan lawakan me

-

ru

pa

kan bagian yang menyatu dalam per

-

tunjukan. Bahasa yang di gunakan adalah

Bahasa Melayu. Seluruh pemain laki-laki,

pe

ran wanita pun dimainkan laki-laki

6. Randai

Randai adalah salah satu teater tradi

sio

-

nal yang berkem

bang di daerah Sumatra

Barat. Bentuk pertunjukan Randai, me

ru

-

pa

kan perpaduan gerakan T

arian pola silat

minangkabau dan ce

rita yang bersumber

dari tradisi Bakaba. Lagu gurindam dan

pe

nyam

pai

an liris kaba diiringi alat musik

rabab, saluang dan kecapi khas Sumatra

Barat.

Seni Budaya

Kurikulum

2013

92

93

C. Sumber

Cerita

Teater

Tradisional

Teater Tradisional hidup dan berkembang di tengah masyara

-

kat pendukungnya. Secara turun temurun kekayaan estetika teater

tradisional diwariskan dari generasi ke ge

nera

-

si, kemudian dipertahankan dan keberadaannya

disesuaikan dengan kemajuan zaman. Teruji

oleh waktu yang panjang bukti bahwa teater tra

-

di

sional memiliki nilai-nilai yang tinggi, baik

nilai estetis maupun nilai moral. Kalian se

ba

-

gai generasi penerus sudah sepatutnya untuk

terus melestarikan dan mengembangkan teater

tradisional.

Teater tradisional yang lahir dari kebersa

-

ma

an dalam masyarakat maka tidak dikenal

karya individu, tidak di

temu

kan pengarang cerita

dalam cerita

rakyat, legenda dan dongeng, semua cerita anonim.

Teater tradisional mempunyai sifat yang spontan dan di

-

lakukan secara improvisatoris. Hal ini karena teater tradi

sio

nal

lahir bertitik tolak dari sastra lisan. Bentuknya se

derhana, cara

penyampaiannya mudah dicerna oleh masyara

kat lingkungannya.

Kebertahanan suatu teater tradisional di tengah ma

syarakat

tentunya didukung oleh banyak faktor, selain karena bentuk

pementasannya yang unik, juga didukung oleh sumber cerita yang

baik dan menarik ketika dipentaskan. Teater tradisional bisanya

mengambil sumber cerita dari karya sastra lama, atau tradisi lisan

daerah yang berupa dongeng, hikayat, atau cerita-cerita daerah

lainnya.

Nilai dramatik dalam

alur cerita, tidak dibedakan antara tragedi

dan komedi. Umumnya merupakan perpaduan antara komedi dan

tragedi, secara emosional cerita selalu bersamaan antara sedih dan

gembira, antara menangis dan tertawa.

Cerita selalu bersifat komis dan tragis, karenanya sering

jadi melodrama. Dalam penyajian cerita, kebanyakan dilakukan

dalam bentuk melodrama, dan gaya “humor” menempati sebagian

besar porsi selama pertunjukan berlangsung. Pertunjukan disusun

terdiri dari beberapa puluh adegan, dan selalu diselingi dengan

“dagelan” (adegan yang bersifat lucu dan menghibur) lelucon

(adegan tari atau nyanyi yang digemari penonton) dan sering para

penonton pun ikut serta dalam tarian atau nyanyian yang sedang

berlangsung.

Berikut ini

akan kita bahas beberapa sumber cerita teater

tradisional diantaranya:

1.

Cerita Ramayana dan Mahabarata, kisah ini merupakan karya

sastra dari India yang begitu populer di masyarakat seni

Indonesia. Secara garis besar Ramayana mengisahkan tentang

kisah kasih antara Prabu Rama dan Dewi Shinta dengan segala

ujian kesetiaan cinta mereka, termasuk godaan dari Raja

Rahwana yang sangat menginginkan Dewi Shinta sampai

menculiknya. Rama dengan dibantu Hanuman si kera putih

berusaha membebaskan dewi Shinta. Berhasil atau tidak

(Sumber gambar: Internet)

Gambar 7.8

Pertunjukan

Wayang Beber Pacitan

dengan mengambil cerita

Panji Jawa Timur.

SMP/MTs Kelas VIII

Semeter 2

94

95

Kamu sudah membaca tentang sumber cerita teater tradisional.

Nah sekarang isilah kolom di bawah ini cerita rakyat atau legenda

di daerahmu atau daerah lain yang dapat dijadikan sebagai sumber

cerita !

No.

Judul Cerita Rakyat / Legenda

Asal Daerah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

silahkan kalian cari cerita selengkapnya. Mahabarata, ber

-

cerita tentang perseteruan dua keluarga yaitu Pandawa dan

Kurawa, perselisihan menjadi peperangan besar dan banyak

korban. Cerita Ramayana dan Mahabarata ini sering dimainkan

dalam teater Wayang, baik wayang kulit, Wayang Golek

maupun wayang Orang(Wong). Bahkan cerita Ramayana dan

Mahabarata juga sering di pakai dalam pementasan Teater

Ketoprak, sandiwara sunda, sandiwara Masres Cirebon dan

Indramayu.

2.

Gurindam, karya

sastra melayu yang mengisahkan tokoh-tokoh

dalam kehudupan di tanah Melayu dengan banyak contoh

keteladanan.

3.

Hikayat merupakan kisah yang berlagu menceritakan cerita-

cerita dari timur tengah seperti Ali Baba, Aladin, Abu Nawas

dll. Banyak di mainkan dalam teater Bangsawan melayu,

Makyong atau cerita-cerita yang mengandung ajaran kebaikan

maupun agama Islam. Seperti hikayat-hikayat Betawi.

4.

Pantun yang dimaksud adalah karya teater tutur yang me

ngisahkan

sebuah cerita, seperti cerita Lutung Kasarung, dimainkan

dalam sandiwara Sunda, sandiwara Masres Cirebon dll.

5.

Cerita rakyat yang populer di kalangan rakyat luas seperti Cerita

Panji, cerita Sangkuriang, Malin Kundang, Cerita Putri Pandan

Berduri. Cerita Jaka tarub Dll. Cerita rakyat sangat menarik

sebagai sumber cerita pertunjukan teater tradisional.

6.

Cerita sehari-hari, kisah tentang permasalahan sehari-h

ari

baik di dalam keluarga maupun dalam lingkungan masyarakat,

seperti masalah warisan, perjodohkan, perselisihan maupun

cerita misteri. Cerita keseharian sangat banyak diangkat dalam

cerita-cerita teater tradisonal seperti dalam Ketoprak, Ludruk,

Longser, Lenong, Uyeg dan teater-teater rakyat yang lain.

Seni Budaya

Kurikulum

2013

94

95

L a k o n “ We k We k”

Karya : D.Djayakusuma

ADEGAN I

SEKELOMPOK BEBEK MEMASUKI PANGGUNG

Petruk : Sejauh mata memandang, sawah luas terbentang, tapi tidak sebidang tanah pun milikku.

Padi aku yang tanam, juga aku yang ketam. Tapi tidak segenggam milikku. Bebek tiga puluh

ekor, semuanya tukang bertelor. Tapi tidak juga sebutir adalah milikku. Badan hanya se

-

batang, hampir-hampir telanjang. Hanya itu saja milikku.

ADEGAN II

BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUKI PANGGUNG

Bagong :Aku orang berada, apa-apa ada. Juga buah dada, itulah beta. Sawah berhektar-hek

-

tar, pohon berakar-akar, rumah berkamar-kamar, itulah nyatanya. Kambing berekor-

ekor, bebek bertelor-telor, celana berkolor-kolor, film berteknik kolor. Perut buncit

ada, mata melotot ada, pelayan ada, pokoknya serba ada.

ADEGAN III

GARENG DAN EMPAT KAWANNYA MEMASUKI PANGGUNG

Gareng : Badannya langsing, matanya juling, otaknya bening. That’s me!

Tipu menipu, adu mengadu, ijazah palsu, that’s me!

Gugat menggugat, sikat menyikat, lidah bersilat, that’s me!

Profesiku pokrol bambu, siapa yang tidak tahu, that’s me!

ADEGAN IV

Semar : Saya jadi lurah sejaak awal sejarah, sudaah lama kepingin berhenti tapi tak adaa yang

mau mengganti. Sudah bosan, jemu, capek, lelah. Otot kendor, mata kabur, mau mundur

dengan teratur, mau ngaso di atas kasur.

Saya kembung bukan karena busung, mata berair bukan karena banjir, tapi karena men

-

jadi tong sampah. Serobotan tanah, pak lurah. Curi air sawah, pak lurah. Beras susah, pak

lurah.

Semua masalah, pak lurah, tapi kalau rejeki melimpah, pak lurah...tak usah...payah.

ADEGAN V

BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUKI PANGGUNG

Bagong : Jaman ini jaman edan, tidak ikut edan tidak kebagian.

Di terminal calo berkuasa, dia tentukan penumpang naik apa.

Di duni

a film broker merajalela, dia tentukan sutradara bikin apa.

Di sini, i

tu si Petruk sialan, datang merangkak meminta pekerjaan.

Aku suruh ngangon bebek tiga puluh ekor, tiap minggu harus antar lima puluh ekor.

Malah dia tentukan berapa harus setor. Sungguh-sungguh kurang telor.

Sekali aku datang mengontrol, bebeknya hilang dua ekor.

D. Membaca

Naskah

Teater

SMP/MTs Kelas VIII

Semeter 2

96

97

Waktu ditanya, dia menjawab “dimakan burung kondor”

Di sini ta

k ada burung kondor. Dia yang kondor.

Dia datang melolong minta tolong, sudah ditolong, ee...dia nyolong.

Orang seperti ini harus dipukuli, sayangnya aku tak berani.

Lagipula aku tidak mau mengotori tanganku, dengan menyentuh tubuhnya yang kotor

dan bau. Aku tidak mau main hakim sendiri, apa gunanya pak lurah digaji.

ADEGAN VI

SEKELOMPOK BEBEK MEMASUKI PANGGUNG

Petruk

: Oran

g sudah melarat ditimpa cialat, telor sudah dimakan masih juga digugat.

Padahal yang bertelor tidak peduli, apa mau dimakan atau dicuri.

Pokoknya aku tiap minggu sudah setor, sekitar lima puluh telor.

Waktu menyebrang jalan, datang motor, bebek kabur, satu ketubruk dan mati konyol.

Sekarang aku harus menghadap pak lurah mempertanggung jawabkan apa yang sudah

aku lakukan. Menurut versi Bagong dongkolan, siapa menolongku, siapa membantuku?

Gareng

: Apa masalahmu, menangis tersedu-sedu

Apa persoalan,merengek tersedan-sedan

Jangan takut, aku bukan polisi

Bukan maut, juga bukan polusi.

Petruk

: Begitu mulutnya dibuka, mendadak hilanglah duka

Permisi, mohon bertanya, kok mau menyapa saya?

Gareng

: aku sedih melihat orang susah. Aku murka melihat orang marah.

Aku membantu orang kejepit, kena urusan berbelit-belit.

Petruk

: Ikan dicita, ulampun tiba. Janda dicinta sebab kaya raya.

Bapak mau menolong saya yang lagi bingung kena perkara?

Gareng

: Aku diturunkan ke bumi ini dengan suatu misi.

Membantu orang yang kena perkara, baik yang perdata maupun pidana

Pilih mana, bagi saya sama saja.

Petruk

: Anu pak, ini urusan telor dan bebek.

Gareng

: Ah, telor dan bebek. Bukan telor dan ayam?

Di sini te

lor, di sana telor, sama-sama telor

Di sini be

bek, di sana ayam, bagiku sama saja.

Petruk

: Ya, tapi saya melarat pak.

Gareng

: Ya, saya juga melarat, karenanya harus bekerjasama yang erat.

Segala sesuatu dikerjakan dengan mufakat.

Misalnya saja tentang honorku, biar bagaimanapun aku ini pokrol bambu

Kamu harus hargai profesiku.

Petruk

: Bapak harus sadari profesi saya, yang tidak menghasilkan apa-apa.

Harta karun tidak ada, yang ada cemeti dan celana.

Seni Budaya

Kurikulum

2013

96

97

Ambil saja cemeti, biar nanti saya cari lagi.

Jangan ambil celana, nanti saya celaka

Menambah lagi perkara, perkara pusaka dewata.

Gareng

: Ini bukan perkara cemeti atau celana

Tapi urusan telor dan bebek. Jelas urusan telor dan bebek

Telor dan bebek, tor-tor, wek-wek.

Petruk

: Tor-tor, wek-wek? Maksudnya ha?

Gareng

: Ssst! Jangan keras-keras.

MEREKA SALING BERBISIK, KEMUDIAN TERTAWA TERBAHAK-BAHAK, RAHA

-

SIA, MENGANDUNG ARTI NAKAL

ADEGAN VII

SEMAR DAN BAGONG MENUJU PETRUK DAN GARENG

Semar

: Sudah di pikir masak-masak?

Bagong

: Sudah. Malah hampir busuk.

Semar

: Kalau di pikir-pikir berapalah rugimu?

Bagong

: Ini bagi saya memang bukanlah persoalan untung rugi. Ini soal kepercayaan saya

yang di lukai. Muka saya di ludahi. Sudah di tolong masih mencuri. Saya kurang

baik apa? Masih saja orang bilang saya pelit, medit, bakhil.

Semar

: Penghisap, pemeras, penggencet, penyedot, pengepres.

Bagong

: Ya, semua yang tidak beres.

Semar

: Kalau dia mengakui, apa tindakan mu?

Bagong

: Dia harus bayar kerugianku.

Semar

: Kalau dia tidak dapat?

Bagong

: Apa boleh buat, pecat.

Semar

: Lantas apa nasibnya?

Bagong

: Ini urusannya, urusan pak lurah.

Semar

: Kalau ia tidak mengaku bersalah?

Bagong

: Pak lurah atur supaya ia menyerah. Nanti saya atur agar padi pak lurah bertambah.

SMP/MTs Kelas VIII

Semeter 2

98

99

Bagong

Maaf pak lurah. Maksud saya sama sekali tidak mempengaruhi hanya si Entong

anak bapak kemarin kepingin motor.

Semar

: Kalau dia kepingian, tentu dia ngomong sama saya.

Bagong

: Dia kemarin pesan motor apa saja.

Semar

: Mau tutup mulut tidak? Mau aku depak?

Bagong

: Maksud saya....

DATANG PETRUK DAN GARENG

Gareng

: Eh, pak lurah. Selamat pagi, selamat ketemu lagi. Apa kabar pak cukong? Masih

suka membagong.

Bagong

: Pokrol busuk, awas. Jangan sembarangan ngomong.

Semar

: Perkara apa yang kita hadapi, hina menghina atau curi mencuri?

Bagong

: Maaf pak lurah. Dia yang mulai.

Semar

: Gareng, apakau jadi pembela?

Gareng

: Betul. Pembela dan kuasa penuh.

Bagong

: Maksudnya, kalau kalah perkara saudara masuk penjara?

Gareng

: Saya kira, yang akan kalah itu saudara.

Semar

: Baik, kita mulai. Orang mau bicara hanya dengan seijin saya.

Bagong

: Setuju.

Gareng

: Kalau maunya pak lurah begitu.

Petruk

: Bb-bb

Semar

: Bagaimana kau petruk?

Bagong

: Penggugat, terdakwa, tertuduh, tersangka.

Semar

: Kalau mau bicara harus seijin saya.

Bagong

: Maaf, pak lurah. Bagaimana petruk?

PETRUK DIAM SAJA.

Semar

: Jawab petruk.

Seni Budaya

Kurikulum

2013

98

99

Gareng

: Maaf pak lurah.

Semar

: Pembela?

Gareng

: Boleh saya bicara?

Semar

: Silahkan.

Gareng

: Sebelum saya minta maaf bagi klien dan pasien saya. Klien, karena ia minta saya se

-

bagai pembelanya dan kuasa usahanya. Pasien, karena ia minta saya menjadi dokternya.

Keterangan dan penjelasannya; sewaktu ia datang kepada saya yaitu pada hari kamis legi

yang lalu, tanggal 32 september 1999, getaran pada jam 10. 30 menit, 6 detik, 7 detik, 8

detik, 9 detik ricther. Udara 240 C, curah hujan 25 cm, naga di selatan, singa di utara,

bintang venus berada di....

Bagong

: Pak lurah saya protes.

Semar

: Kenapa?

Bagong

: Urusan apa itu si Venus? Sebentar lagi si Wati, si Inah, si anu...

Semar

: Protes di terima, pembela...fakta yang langsung berhubungan dengan fenomena

dan sebaiknya yang berkaitan dengan perkara.

Gareng

: Walau hak saya di kurangi.... tak apalah. Saudara petruk ini datang pada saya, di

kantor saya di kaki enam depan pasar, sebelah kiri toko sepeda, seblah kanan warung

tegal, bersebrangan dengan pompa minyak goreng. Menceritakan kepada saya musibah

yang menimpa dirinya yang di sebabkan oleh telor bebek dan bapak bagong. Dengan

suara dingin bergetar kedinginan. Pak lurah ia datang berlari langsung sawah yang ke

-

hujanan lebat dingin sekali. Mengamankan bebek-bebek dan telor-telor yang menjadi

tanggungannya, mendadak banjir dari kali, kilat menyambar dari langit. Dua bebek di

bawa banjir....

Bagong

: Astaga, telornya?

Gareng

: Sepuluh butir disambar petir, hancur berantakan.

Bagong

: Telor-telorku....

Semar

: Benar ini semua terjadi?

Petruk

: Ia...wek...wek...wek

Semar

: Jawab yang benar.

Petruk

: Wek...wek...wek...wek.

Semar

: Jangan main-main.

Gareng

: Wek...wek. Maaf pak lurah. Selesai dia menceritakan pengalamannya yang

SMP/MTs Kelas VIII

Semeter 2

100

101

mengerikan itu, ia jatuh pingsan. Badannya mengigil, keringatnya mengalir, mukanya

pucat, ia mengeluh. Wek...wek...waktu sadar, terlanjur suara yang bisa ia keluarkan han

-

ya wek, selain wek tak ada wok...wok. Seperti pak lurah dengar tadi. Ia sedih sekali, saya

ikut sedih dan berjanji padanya akan menyembuhkannya. Jadi kalau ia menjawab dengan

wek...wek, maafkanlah ia.

Semar

: Bagaimana Petruk?

Petruk

: Wekwek....

Bagong

: Pak lurah, ini saya kira satu permainan yang licik, akal-akalan si pokrol bambu,

pokrol tipu, pokrol....

Gareng

: Pak lurah, ini saya adukan cukong Bagong, karena telah menghina saya di depan

umum. Pak lurah mendengar sendiri dari moncong Bagong....

Bagong

: Pak lurah, saya adukan pokrol itu menghina saya menyebut mulut saya dengan

moncong....

Semar

: Saya catat, saya sudah catat. Gareng menghina Bagong, Bagong menghina

Gareng. Skor, satu lawan satu. Draw, remis. Sama kuat, selesai. Saya peringatkan, jangan

ada yang nyeleweng lagi. Kita lagi membicarakan perkara Petruk dengan bebek dan

telornya Bagong.

Gareng

: Saya tidak punya urusan dengan telornya bagong.

Bagong

: Telor saya jangan dibawa-bawa.

Gareng

: Memangnya kau taruh di rumah?

Semar

: Lama-lama hilang kesabaran saya. Tekanan darah saya naik. Kita lagi membicara

-

kan soal wek-wek.

Bagong

: Pak lurah, ini bukan perkara wekwek.

Gareng

: Tak ada kaitannya dengan wek-wek? Lantas mengapa Petruk sekarang hanya bisa bi

-

lang wek-wek? Ya kenapa? Karena ia ingat ada bebek yang dibawa air bah, karena ia cinta

sama bebek asuhannya, karena ia merasa sepenuhnya bertanggung jawab atas ke

se

lamatan

bebek yang berbunyi wek-wek itu.

Karena ia saban hari saban malam mendengar hanya suara wek-wek, hingga suara wek-wek

menjadi obsesi, otaknya penuh suara Wek-wek, syarafnya diganggu oleh wek-wek, pita su

-

aranya tersetem pada nada wek-wek. Dia hanya akan bisa ber wek-wek sampai akhir hay

-

atnya. Bahkan kuburnya nanti akan berbunyi wek-wek. Daan doa untuk arwahnya harus

berbunyi wek-wek. Dan kita sekarang harus membicarakan ini dengan bahasa wek-wek.

Bagong

: Saya protes, tidak bisa. Saya belum belajar bahasa wek-wek. Kenapa harus berwek-

wek, wok-wok. Wek-wek apa wok-wok.

Semar

: Itu terlalu ekstrem, kalau kita harus menyelesaikan perkara ini dengan bahasa wek-

Seni Budaya

Kurikulum

2013

100

101

wek, maka terpaksa perkara ini harus ditunda untuk waktu yang tidak ditentukan. Sam

-

pai kita semua telah mahir ber wek-wek.

Petruk

: Wek...wek..wek.

Semar

: Apa maunya?

Gareng

: Kasihanilah saya. Saya tidak bersalah.

Bagong

: Bohong. Dia telah mencuri tiga belas telur dan tiga ekor bebek.

Petruk

: Wek..wekwek....

Gareng

: Tidak salah

Bagong

: Salah

Petruk

: Wek-wek

Gareng

: Tidak

Bagong

: Salah

Semar

: Wekwek...

Gareng

: Ya wekwek...

Bagong

: Apa wek-wek?

Petruk

: Wek...wek...wek...

Semar

: Wek...wek.

Bagong

: Wek...wek.

Gareng

: Wek...wek.

Semar

: Diam, wekwek. Sudah jadi bebek semuanya.

Petruk

: Wek...wek.

Gareng

: Kalau dulu ia tidak dipaksa harus hidup berhari-hari dengan bebek. Dia jadi

begitu karena Bagong.

Bagong

: Dia datang kepada saya minta pekerjaan. Yang lowong hanya ngangon bebek. Dia

terima pekerjaan itu, saya tidak paksa.

Semar

: Apa keadaan yang harus dipersalahkan?Bagong, berapa ekor yang dia harus jaga?

dan berapa telor harus dia setor?

SMP/MTs Kelas VIII

Semeter 2

102

103

Bagong

: Bebek tiga puluh ekor.

Gareng

: Kelaminnya

Bagong

: Kelamin? Jangan hina saya ya, jelas saya laki-laki.

Gareng

: Saya tidak tanya kelaminmu. Kelamin bebek?

Bagong

: Tiga puluh ekor betina semua.

Semar

: Berapa telor yang harus dia setor?

Bagong

: Lima puluh butir seminggu, bebek menelor tiga hari sekali, seminggu dia menelor dua kali.

Tiga puluh bebek bertelor selama seminggu enam puluh, saya minta setorin lima puluh, yang

sepuluh buat upah si Petruk. Kan cukup. Sepuluh kali seribu kan sepuluh ribu se

ming

gu?.

Semar

: Sepuluh ribu seminggu, bisa hidupkah dengan uang itu? Beras, bisakah dia penuhi

setoran itu?

Bagong

: Tidak pernah. Mula-mula Cuma empat puluh, makin lama makin berkurang.

Petruk

: Wekwek...

Semar

: Apa maksudnya?

Gareng

: Tiga puluh ekor bebek, betina semua. Tidak ada jantannya. Bagaimana bisa ber

-

telor pak lurah? Ini jelas contoh pemaksaan kemauan dan penghisapan di luar batas

kemanusiaan dan kebinatangan,

Bagong

: Nyatanya, mula-mula bebek itu bertelor.

Gareng

: Itu karena kau beli dan serahkan. Lebih-lebih dia baru bergaul dengan bebek

jantan. Kemudian....

Bagong

: Nyatanya dia masih bertelor.

Gareng

: Itu jasanya si Petruk.

Semar

: Hei, kau boleh menipu kami, tapi tipuan ini tidak berlaku. Masa Petruk berhubung

-

an dengan bebek?

Bagong

: Biarkan saja, asal bebek yang bertelor.

Gareng

: Kenapa kau tidak gauli saja sendiri bebek-bebek itu? Pak lurah, maksud saya tidak

seperti yang pak lurah bayangkan. Karena Petruk diam-diam pinjam bebek jantan dari

tukang angon lainnya. Dan mebiarkan si jantan itu menggauli bebek betina maka masih

ada telor yang bisa dipungut. Biar nafsu kebinatangan pejantan itu luar biasa, tetapi ia

tidak menggauli seluruh bebek betina itu.

Seni Budaya

Kurikulum

2013

102

103

Semar

: Kalau begitu si Petruk berjasa besar. Berjasa terhadap bebek betina itu dan berjasa

terhadapmu Bagong.

Petruk

: Wekwekwek...

Semar

: Apa katanya?

Gareng

: Dasar orang tidak tahu terima kasih. Tidak tahu menghargai jasa orang.

Semar

: Bagaimana bagong?

Bagong

: Ya... bebek yang dua dimana?

Gareng

: Ya dibawa banjir.

Bagong

: Bukan itu, sebelumnya? Pasti dijual.

Gareng

: Menurut Petruk, yang satu disambar alap-alap. Yang lain dimakan anjing.

Bagong

: Bohong. Percuma punya bebek. Hilang melulu, beri telor tidak. Percuma punya

tukang angon.

Petruk

: Wekwek...

Bagong

: Apa lagi?

Gareng

: Tiap kali pinjam penjantan, dia harus bayar dua telor.

Bagong

: Pemeras

Gareng

: Siapa?

Bagong

: Itu yang pinjamkan pejantan.

Gareng

: Kau bisa bilang irang itu pemeras!? Lantas kau maunya pinjam gratis gitu?

Semar

: Nah, perkaranya sudah jelas, Bagong nampaknya kau yang kalah. Betul Petruk

kurang dapat menepati janjinya tetapi itu karena keadaan yang kau ciptakan sendiri. Kau

tidak bisa memecat ia, dan kalau kau mau bebekmu bertelor, belilah barang tiga pejantan.

Dan kau mesti bayar dukun yang mengobati si Petruk.

Bagong

: Saya tidak mau mengatakan pak lurah berat sebelah. Tapi...ongkos dukunnya berapa?

Gareng

: Lima puluh ribu rupiah

BAGONG BAYAR SELEMBAR LIMA PULUH RIBUAN

Bagong

: Rugi-rugi...(pergi)

SMP/MTs Kelas VIII

Semeter 2

104

105

Semar

: Gareng, cari dukun yang baik, biar Petruk lekas sembuh.

Gareng

: Tentu saya akan usahakan.

Petruk

: Wekwek...

Semar

: Ya, wekwek...

ADEGAN VIII

GARENG DAN PETRUK

Gareng

: (Tertawa)hahahaha.....

Petruk

: (Tertawa) wekwekwekwek....

Gareng

: Bagi uangnya. Nah kau selembar, aku selembar

Petruk

: Wekwek...

Gareng

: Nah, sekarang mana dua bebek yang dibawa banjir?

Petruk

W

ekwekwekwek....

Gareng

: Ayo, jangan main-main lagi. Sandiwaranya sudah selesai

Petruk

: (Menunjukan tenggorokannya) wekwek....

Gareng

: Janjimu bagaimana? Mana imbalanku?

Petruk

: (Menunjuk uang di tangan Gareng) wekwek... (pergi)

Gareng

: Wah si Petruk bodoh tapi lihay, lihay tapi bodoh. Aku pokrol bambu kena tipu.

ADEGAN IX

SEMAR DAN PETRUK

Semar

: (Tertawa) Saya jadi lurah sejak awal sejarah...

Petruk

: Hehehehe....pak lurah, amaf sudah berbohong.

Semar

: Bebek yang dibawa banjir dan telor yang sambar petir.

Petruk

: (Tertawa) benar pak lurah. Saya lupa...wekwek....

Semar

: (Mengggelengkan kepala) saya jadi lurah....

TAMAT

Seni Budaya

Kurikulum

2013

104

105

E.

Uji

Kompetensi

1.

Buatlah suatu pementasan yang didukung oleh

bebe

ra

pa anggota kelompok atau satu kelas

pe

mentasan yang bergaya teater tradisonal!

2.

Setelah pementasan lakukanlah evaluasi bersama pa

da

semua unsur pementasan. Buatlah daftar ke

be

r

ha

si

lan

dan daftar kegagalan dalam pementasan kalian.

F.

Rangkuman

Kegiatan pementasan merupakan suatu muara

akhir

dari sebuah perjalanan panjang dalam sebuah

proses tea

ter.

Sebaiknya dipersiapkan segala macam ke

perlu

an dan hal-hal

yang bersifat teknik, seperti sound system, set

ting, pro

perti dan

panggung untuk keberhasilan pementa

san. Keindahan proses

teater akan lebih te

rasa apabila pementa

san diakhiri oleh

proses perenungan dan evaluasi ber

sama pada pertunjukan

untuk keberhasilan pementa

san selanjutnya.

G.

Refleksi

Merancang pementas

an merupakan salah satu aktivitas

penting karena dapat mendukung pementasan teater secara

optimal. Di dalam merancang pementasan dibutuhkan kerjasama

dan tanggung jawab dari setiap anggota. Setelah mempelajari

merancang pementasan teater isilah kolom penilaian diri dan

teman berikut ini.

SMP/MTs Kelas VIII

Semeter 2

106

107

No.

Pernyataan

1

Saya berusaha belajar konsep teater tradisonal di daerah saya dengan sungguh-sungguh

o

Ya

o

Tidak

2

Saya berusaha belajar

konsep teater

tradisional daerah lain dengan sungguh-sungguh

o

Ya

o

Tidak

3

Saya mengikuti pembelajaran

konsep teater

tradisional dengan tanggung jawab

o

Ya

o

Tidak

4

Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu

o

Ya

o

Tidak

5

Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran

merangkai gerak

konsep teater

tradisional

o

Ya

o

Tidak

6

Saya menyerahkan tugas tepat waktu

o

Ya

o

Tidak

7

Saya menghormati dan menghargai guru pada pembelajaran

konsep teater

tradisional

o

Ya

o

Tidak

1.

Penilaian Pribadi

Nama

: .................................................

Kelas

: ..................................................

Semester

: ..................................................

Waktu penilaian

: ..................................................

Seni Budaya

Kurikulum

2013

106

107

Kegiatan pementasan teater tradisional dan menge

va

lu

-

asi pementasan didalamnya terkandung hal-hal yang pen

ting

antara lainnya, kalian dapat saling memaha

mi ka

rak

teristik

dan kecenderungan pribadi dian

tara kalian. Pe

ma

haman

pada kondisi dan saling me

ngi

si merupakan mo

dal yang

sangat penting dalam hidup bermasyarakat. Tea

ter tr

adisonal

Indonesia yang unik dan beragamam akan me

num

buhkan ke

-

banggaan pada diri kalian pada kekayaan bu

da

ya Indonesia.

Dengan teater kalian bisa saling bekerjasama, toleransi dan

menikmati keindahan dalam kebersamaan.

...

2.

Penilaian

Antar

Teman

Nama teman yang dinilai

: .........................................

Nama penilai

: .........................................

Kelas

: .........................................

Semester

: .........................................

Waktu penilaian

: ...................... ..................

No.

Pernyataan

1

Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk belajar

konsep teater

tradisional

o

Ya

o

Tidak

2

Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian pembelajaran

konsep teater tradisional

o

Ya

o

Tidak

3

Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu

o

Ya

o

Tidak

4

Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran

konsep teater

tradisional

o

Ya

o

Tidak

5

Berperan aktif dalam kelompok berlatih

konsep teater

tradisional

o

Ya

o

Tidak

6

Menghargai keunikan ragam

teater

tradisional

o

Ya

o

Tidak